tebak uang

Author: Alibie // Category:
Permainan Sulap permainan sulap menebak uang yang disembunyikan
Cth Saya minta tiga orang sukarela maju ke depan misal yang maju adi, budi dan tuti.
Perhatikan apa yang saya pegang. (saya mengeluarkan uang 5000 rupiah, 10000 rupiah dan 20000 rupiah) Uang ini akan menjadi hadiah untuk kalian semua asal ketiga anak ini mampu mengelabui saya dengan baik, tetapi bila saya bisa menebak dengan benar maka uangnya harus dikembalikan. Tolong masing-masing dari tiga orang yang di depan ini menyembunyikan satu lembar uang,
gunakan strategi yang baik supaya saya tidak bisa menebak. Selama kalian memilih uang saya akan menutup mata
Kalo sudah ini ada 24 butir kelereng Silahkan kamu ambil sebutir kelereng ini Adi! Dan budi, silahkan kamu ambil dua butir kelereng ini! Untuk tuti, silahkan kamu ambil tiga butir kelereng ini.
Selanjutnya sisa kelereng saya letakkan di meja dan kamu masing-masing saya minta ambil beberapa butir lagi .tapi Selama kalian mengambil lagi,saya akan menutup mata lagi.
Nah setelah mata saya tertutup,nah jumlah kelereng yang harus diambil adalah sebagai berikut
-Yang merasa menyembunyikan uang 5000 silahkan mengambil kelereng sama banyak dengan kelereng yang telah diambil tadi,
-Yang merasa menyembunyikan uang 10000 silahkan mengambil kelereng dua kali dari banyak kelereng yang telah diambil tadi,
-Yang merasa menyembunyikan uang 20000 silahkan mengambil kelereng empat kali dari banyak kelereng yang telah di ambil tadi,
Paham?
Saya akan menutum mata lagi. Jika sudah sembunyikan kelereng masing2 sisanya biarkan mi meja
sekarang saya akan mulai menebak,misal sisa 3 kelereng
-uang 5000 ada pada Adi.
-uang 10000 ada pada tuti.
- 20000 rupiah terakhir pasti ada di budi.

Adi, Budi dan tuti masing-masing menyembunyikan uang 5000, 20000, 10000
Berarti rang sampelnya 5000,20000,10000
-Berikut adalah ruang sampel dari uang tsb
jika ditulis maka ruang sampelnya adalah {(5000,10000,20000), (10000,5000,20000), (5000,20000,10000), (10000,20000,5000), (20000,5000,10000), (20000,10000,5000)}.
Jadi
Ruang 5000,10000,20000
1+(sama jumlah di ambil)1
2 +(2x jumlah di ambil) 4
3 +(4x jumlah diambil) 12
23
Sisa 1
Ruang 10000,5000,20000
1 + 2
2 + 2
3 + 12
22
Sisa 2
Ruang 5000,20000,10000
1 + 1
2 + 8
3 + 6
21
Sisa 3
Ruang 10000,20000,5000
1 + 2
2 + 8
3 + 3
19
Sisa 5
Ruang 20000,5000,10000
1 + 4
2 + 2
3 + 6
18
Sisa 6
Ruang 20000,10000,5000
1 + 4
2 + 4
3 + 3
17
Sisa 7

karena ada sisa tiga kacang, maka titik sampel yang sesuai adalah (5000,20000,10000).
Menurut kelereng yang pertama diambil bahwa adi ambil 1
Budi ambil 2
Tuti ambil 3
Maka bisa di ketahui siapa yang membawa uang.

good luck.......n rajin berlatih ya

membengkokkan sendok

Author: Alibie // Category:
Dalam salah satu aksinya, pesulap Deddy Corbuzier memegang sebuah sendok di tangan. Sorot matanya tajam memandangi. Dalam hitungan detik, gagang sendok itu melengkung dengan sendirinya. Aneh sekali. Padahal ia tidak menggunakan jari-jarinya. Bagaimana itu bisa terjadi?
Membengkokkan sendok merupakan salah satu trik pesulap yang belakangan sering dimainkan. Selain, Deddy, David Copperfield atau Uri Geller juga sering melakukannya. Kemampuan itu ternyata bisa dilakukan setiap orang. Bukan sihir, bukan tipuan. Berikut ini kami sajikan trik itu agar anda bisa membengkokkan sendok.


Ambil beberapa sendok dari dapur anda dan letakkan di atas meja. Kemudian gunakan feeling anda dan biarkan sendok itu berbicara kepada anda untuk menentukan sendok mana yang nanti anda pilih untuk dibengkokkan. Jika sudah dapat salah satu sendok, maka anda bisa segera memulai.
Pegang gagang sendok secara vertical dan tatap dengan seksama. Di dalam hati, perintahkan sendok itu agar membengkok dengan bahasa anda sendiri. Misalnya, “Hai sendok, bengkoklah sekarang!” Pada asat mengucapkan sugesti itu, anda harus yakin dan percaya diri.
Kemudian lakukan meditasi. Konsentrasikan pikiran dengan rilek. Tarik nafas dan hembuskan dengan teratur. Bayangkan nafas yang anda hirup adalah energi dari semesta alam dan ia menjadi sebuah bentuk bola emas di atas kepala anda. Buang nafas yang anda sugestikan sebagai energi engatif dan hirup udara segar ke dalam solar plexus anda.
Lakukan tehnik itu kira-kira 15 tarikan nafas sambil jari-jari anda memijat gagang sendok. Sugestikan terus bahwa anda telah memiliki energi yang cukup untuk membengkokkan sendok di tangan anda. Jangan terburu-buru, kumpulkan terus energi yang hirup dari nafas anda.
Dalam dua detik berikutnya, anda semakin meningkatkan tarikan nafas dan hembuskan kuat-kuat. Lakukan ini semakin cepat. Kemudian, cepat-cepat anda berpaling ke arah lain, misalnya memandangi jendela dalam hitungan satu detik. Tapi, anda tetap memijat gagang sendok. Sekali anda berteriak lebih cepat dan keras: bengkok! bengkok! bengkok!
Anggap saja sendok itu bagaikan sebuah karet yang lentur. Dan memang, sendok itu pelan-pelan membengkok seperti karet. Setelah dua atau tiga kali sendok itu melengkung, lepaskan ia di meja dan tunggu satu menit. Sendok itu berubah menjadi keras kembali, meski anda memijatnya kembali.
Rahasia tehnik ini adalah energi yang didapat dari pikiran. Energi itu hanya bisa didapat dari konsentrasi, sugesti dan keyakinan tinggi. Lain hari, jika anda berhasil membengkokkan sendok lagi, tertawalah dengan keras seperti seorang yang sombong. Anda berkata di dalam hati bahwa anda telah membengkokkan sendok berjuta-juta kali. Ini akan membuat anda semakin percaya diri hingga anda akan lebih mudah dan cepat membengkokkan sendok.
Tehnik ini diajarkan oleh Shannan D. Rohde, seorang pakar dalam penelitian paranormal. “Ini sama sekali bukan magik, ini murni kekuatan dari pikiran,”tegasnya. Menurutnya, energi yang digunakan untuk membengkokkan sendok itu juga bisa diterapkan dalam bidang lain. Misalnya saja, anda ingin mematahkan sebatang besi, tehnik pun bisa digunakan. Mungkin saja sugesti manteranya berbeda. Katakan saja pada diri anda, bahwa besi itu rapuh seperti kerupuk, sementara tangan anda beratnya berton-ton. Maka patahlah besi yang keras itu oleh sabetan tangan anda.
Jadi, mematahkan sendok itu tidak sulit kan?

Miner

Miner
Kuliah Lapangan