Peledakan

Author: Alibie // Category:
Peledakan
1.1Sejarah singkat
Black Powder ditemukan pd abad 17, Dynamite 19, ANFO 1995 (amonium Nitrat Fuel Oil- NH4NO3 CH2), Watergel Slurry, Emulsion 21.

1.2. Teori Peledakan
-Refleksi(reflected stress waves theory),
-ekspansi gas (gas expansion theory),
-runtuhan (flexural Theory),
-gelombang tegangan dan ekspansi gas (stress waves and gas expansion theory),
-Gel Tegangan, ekspansi gas dan retakan tegangan (Stress waves, gas expansion, and stress wave/flaw theory),
-retakan tegangan (Nuclei or stress wave/ flaw theory),
-torsi (torque theory),
-krater (Cratering Theory),
-mekanisme krater (Cratering Mechanicms).

1.3. Mengapa hrs dgn peledakan
Krn tdk ada lagi alat yg bisa membongkar suatu batuan. Berdasarkan uji seismik yg bisa dilakukan dgn peledakan adl yg mpy Vp>2150 m/s.

1.4. Kriteria Peldkn yg berhasil
-Target produksi terpenuhi
-Penggunaan badak effisien yg dinyatakan dlm jml bat yg berhasil dibongkar per kg badak (powder faktor)
-Diperoleh fragmentasi bat berukuran merata dgn sedikit bongkah (< dr 15% dr jml bat yg terbongkar per peledakan).
-Diperoleh ddg bat yg stabil dan rata (tdk ada overbreak, overhang, retakan2 dsb)
-aman
-Dampak thd lingkungan minimum (fly rock, getaran, kebisingan, gas beracun, debu).

2.1.Sistem Pemboran
-Mekanik : perkusif, rotari, rotary-perkusif
-Termal : pembakaran, plasma, cairan panas, pembekuan
-Hidraulik : pancar(jet), erosi, cavitasi
-Sonik : Vibrasi frek tinggi
-Kimiawi : microblast, disolusi
-Elektrik : electric arc, induksi magnetic
-Seismik : sinar laser
-Nuklir : fusi, fisi

2.2.Sis Pemb Mekanik
Komp utama : sumber energi mekanik, batang bor penerus (transmiter) energi tsb, mata bor sbg aplikator energi thd batuan dan peniupan udara (flushing) sbg pembersih dr serbuk pemboran (cutting) dan memindahkan keluar lb bor.

Perkusif
Energi dr mesin bor diteruskan oleh btg bor dan mata bor utk meremukan batuan.
Komp Utama: Piston yg mendorong dan menarik tangkai btg bor.
Energi kntk piston diteruskan ke btg bor dlm btk gel kejut yg bergerak sepanjang btg bor dgn kec 5000 m/s (setara kec suara pd baja). Frek impak normal utk rockdrill adalah 50 tumbukan/s yg berarti jrk antara gel kejut adl 100m. Pd perkusif yg tjd adl proses peremukan (crushing) permukaan bat oleh mata bor.

Rotary
Tjd proses penggerusan perm bat oleh mata bor. Utk met rotary mata bor yg dipakai:
Tricone bit jk hsl penetrasi berupa gerusan dan drag bit potongan.

Rotary-Perkusif
Gab antara 2 met tumbukan dan putaran shg tjd proses peremukan dan penggerusan pd perm batuan
-Top Hammer:
terdiri dr 2 kegiatan dsr yaitu putaran dan tumbukan, 2 kegiatan ini diperoleh dr gerakan gigi dan piston yg kmd ditransmisikan melalui shank adaptor dan btg bor menuju mata bor. (Hydrolic top hammer dan pneumatic top hammer)
-Down the Hole Hammer
met pemb rot-per yg sumber energi dasarnya menggunakan udara bertekanan. DTH hammer dipasang di belakang mata bor di dlm lb shg hanya sedikit energi tumb yg hilang akibat melewati btg bor dan sambungan2.

2.3.Perlengkapan Met Pem R-P
-Integral Drill Stells : shank adaptor, btg bor, mata bor yg terpasang mjd 1. Digunakan pd jenjang relatif rendah 1-2m dgn d 22-41m
-Extension Drill Stells :
shank adaptor : bag tangkai yg diused utk mentransmisikan energi tumbukan dr piston ke btg bor kmd dilanjutkan ke mata bor.
Batang bor :
Light hexagonal extension rod, standar hexagonal er, standar round er, round M-F e, round double-thread extension rod.
Coupling:
Utk menghub btg bor yg 1 dgn yg lain sampai kedalaman lb bor yg diinginkan
Matabor:
Mrpkn pengguna energi terakhir dr msn bor yg langsung mengenai bat.
#button bit : mata bor dimana pd permk seperti dilekati btk kancing yg bervariasi menurut jenisnya msg2, d 51-251 mm
#insert bit : cross bit 57 mm dan x bit 64mm

2.4.Faktor yg mempengaruhi pemb
1. Sifat batuan
a. Kekerasan : tahanan dr suatu bid perm hls thd abrasi. Kom utama : komp butiran min, porositas, derajat kejenuhan.
b. Kekuatan/strength : suatu sifat dr kekuatan thd gaya luar baik kekuatan statik/dinamik.
c. Elastisitas : kemampuan suatu massa utk kembali ke btk semula apabila gaya yg dikenakan dihilangkan dinyatakan dlm mod elastis/ mod young dan nisbah poisson.
d. Plastisitas : perilaku bat yg menyebabkan deformasi tetap setelah teg dikembalikan ke kondisi awal, di mana bat tsb belum hancur.
e. Abrasivitas : sifat bat utk menggores perm material lain. Faktor yg berpengaruh: kekerasan butir batuan, btk butir, uk butir, porositas bat.
f. Tekstur : mnjkn hub antara min2 penyusun bat shg dpt diklasifikasikan berdasarkan dr sifat2 porositas, ikatan antar butir, bobot isi, uk butir.
g. Struktur geologi :patahan, rekahan, kekar, bidang perlapisan berpengaruh pd penyesuaian kelurusan lb tbk, aktivitas pemb, kemantapan lb tbk.
h. Karakteristik Pecahan : dinyatakan dlm koef LA
2. Rock Drillability
menyatakan mudah tdknya mata bor melakukan penetrasi ke dlm batuan.
3. Geometri Pemboran : Diameter, Kedalaman, Kemiringan
4. Umur dan Kon Msn Bor
Msn bor baru mk prod tinggi, utk menilai kon suatu msn disebut equipment availability berkaitan dgn tk kesiapan suatu alat utk bekerja.
5. Ketrampilan Operator
Skill/keterampilan , faktor disiplin

2.5. Pedoman Pemilihan Msn Bor
1. Jml bat yg akan diledakan
2. Sifat bat
3. Dimensi jenjang dan geometri lb bor
4. Kon ker dan aksesibilitas
5. Perl lain yg terkait

2.6. Estimasi Prod Msn Bor
Prod msn bor dinyatakan dlm vol/berat per satuan waktu (ton/jam, m3/jam)
Geometri dan Pola Pemboran : diameter, burden, spasi antar lb tbk, kedalaman lb tbk, kemiringan.
Memperkirakan kec pemboran : pengujian lab, perhitungan kec penetrasi berdasarkan kuat tekan bat, estimasi berdasarkan siklus pemboran.
Persiapan utk pengamatan siklus pemboran
1. buat kesepakatan dgn kep teknik, juru ledak, juru bor bhw kita akan melakukan pengamatan siklus pemb utk estimasi produktivitas msn bor.
2. tentukan lok penambangan yg akan diamati dan skedul kerja
3. Catat spesifikasi dan kondisi msn bor, jenis, diameter mata bor, diameter dan pjg btg bor.
4. catat geometri, jml dan pola pemboran
5. siapkan tabel pengamatan
6. siapkan meteran, stopwatch dan pencil
Komponen
1. waktu utk mengambil posisi msn bor ke ttk pemb, Pt
2, waktu utk membor dgn btg bor pertama, Bt
3. waktu utk meniup cuttings, mengangkat, melepas dan menyambung btg bor, St
4. waktu utk mengatasi hambatan, Dt
5. ukur dan catat kedalaman pemboran yg dicapai
6. buatlah sketsa pola pemboran yg dihasilkan

Ct = Pt+Bt+St+Dt
Ct = Pt+Bt1+St1+Bt2+St2+Dt
Eff Kerja :
Ek = WP/WT x 100%
WP : waqktu yg digunakan utk kerja pemboran, mnt
WT : jml waktu kerja terjadwal, mnt

Vol Setara:
Veq = V/ΣH
V : vol bat yg diharapkan terbongkar
V = p x l x L
H : kedalaman lb tbk

W = A x L x dr
A: luas daerah yg diledakan
L : Tinggi jenjang
Dr : bobot bat.

Prod Mesin Bor
P = Drr x Veq x Ek x 60
Drr : kec pemb rata2

Biaya Pemb
CT = CA + Cl + CM + CO + CE + CL + CB
VM
CA : Depresiasi
Cl : Biaya bunga, pjk, asuransi
CE : Bhn bakar
CL : Pelumas dan grease
CB : Bit, stabilizer, btg bor
VM : Kec pemb rata2

2.7. Kompresor
Tipe Kompresor :
1. Perpindahan dinamik :
Di manapeningkatan tekanan dicapai dgn cara akselerasi udara dgn suatu elemen rotasi dan aksi posterior dr sebuah diffuser. ( centrifugal dan aksial kompresor )
2. Perpindahan positif
Di mana tekanan tinggi diperoleh dgn cara menekan gas dlm ruang tertutup, menngurangi vol dgn gerakan suatu atau bbrp elemen (kompresor rotary)

Perlengkapan komp
1. saringan utama berfungsi menyaring udara luar sebelum masuk ke dlm sistem komp.
2. Pemisah air berfungsi memisahkan uap air dr udara bertekanan shg dihasilkan udara kering
3. Penyimpan udara berfungsi menyimpan udara bertekanan apabila kebutuhannya melebihi kapasitas komp, juga utk pendinginan udara dan mengumpulkan air dan oli ikutan, serta menyamakan variasi tekanan dlm suatu jaringan.
4. Lubricator berfungsi melumasi mesin bor di mana oli di tambahkan ke dlm udara bertekanan
5. penguat tekanan, untuk meningkatkan tek udara.
6. Slang fleksibel yaitu slang karet yg diperkuat dgn tekstil. Tek kerja maks 1 Mpa dgn T –40 sampai 100 C, Ddalam 6,3 – 100 mm, D luar 12,7 – 116 mm dan berat 0,15 – 4,2 kg/m



Kehilangan Tekanan :
Pd komp stationer penurunan tek akibat distribusi antara komp dgn ttk terjauh sekitar 10 kPa. Pd jaringan distribusi yg panjang, sering tjd pd area kerja temporer seperti tambang, penurunan tek tdk boleh melebihi 50 kPa.

Pedoman pemilihan komp :
1. jumlah dan ukuran msn bor yg hrs dilayani
2. ketinggian tempat kerja ( berpengaruh pd tek udara bebas)
3. Luas tempat kerja (berpengaruh pd pjg jaringan dan kehilangan tekanan).

Bhn dasar peledak :
1. Nitroglyserine C3H5(NO3)3
2. Nitrostrarch [C6H7 (NO3)3O2]
3. Trinitrotoulene C7H5N3O6
4. Netrocellulose C6H7(NO3)3O2
5. Dinitrotoulene C7N2O4H6
6. Amonium Nitrat NH4NO3
7. Mercury Fulminate Hg(ONC)2
8. Lead Acide Pb(NO3)2
9. PETN C5H8N4O12
10. Black powder NaNO3 + S + C

Pembawa oksigen :
1. Oksigen air O2
2. Sodium Nitrate NaNO3
3. Potasium Nitrate KNO3

Zat Pemudah pembakaran:
1. Ground Coal C
2. Charcoal C
3. Parafin CnH2n + Z
4. Sulfur S
5. Fuel Oil (CH3)2(CH2)n
6. Wood Pulp (C6H10O5)n
7. Lamp back C

Bahan tambahan:
1. Fuel sensitizer : al Powder
2. Absorbent : keiselguhr SiO2, Wood Pulp
3. Antiacid : chalk CaCO3, Calcium carbonat CaCO3, Zinc Oxide ZnO
4. Flame Depressant : NaCl



1. BADAK INDUSTRI

1.1.BATASAN
1.1.1.Badak
-Suatu bhn yg stabil yg bila dikenai stimulasi scr tepat mk dgn cepat akan berubah dr pdt/cair mjd gas yg panas n ekspansif yg mengakibatkan tek disekitarnya (Grolier).
-Bhn/camp yg dpt bereaksi dlm waktu singkat dan menghasilkan energi dlm jml besar krn tjd vol gas yg sngt besar pd T yg P sangat tinggi diikuti efek mekanik, visual dan akustik yg sgt tinggi (Berta G)
-Bhn/zat yg berbtk pdt,cair,gas atau camp yg bila dikenai suatu aksi berupa panas, benturan/ gesekan akan berubah scr kimiawi mjd zat2 lain yg sebag besar atau seluruhnya berbtk gas dan perubahan tsb berlangsung dlm waktu yg sangat singkat disertai efek pns dan P yg sangat tinggi (keppres RI No 5 thn 1998)

1.1.2.Blasting Agent

1.Dry Blasting Agent (ANFO)
Suatu camp berbtk butiran terdiri dr bhn bakar/ bhn pengoksida yg dimaksudkan utk peledakan, dimana semua bhn2 camp tsb tdk terdpt bhn yg dpt diklasifikasikan sbg badak dan camp yg dihasilkan tdk dpt diledakan dgn memakai blasting cap no 8.

2.Slurry/Emulsion/Watergel Blasting Agent
Camp oksidator (NaNO3,NHNO3), fuel sensitizer, dan sekitar 15-20% air kmd di+ bhn pengikat (gelling agent) yg menyebabkan slurry thn thd air.

1.2.BAHAN DAN KOMP
Badak komersial mrpkn camp senyawa yg mengandung C,H,N,O. Kmd utk memperoleh efek ttu kadang di+ zat2 sensitizer Na, Al, Ca.

1.2.1. Zero Oxygen Balanced
Dlm badak terdpt oksigen dlm jml yg tepat shg selama reaksi seluruh H akan membtk H2O, C CO2 dan N N2 bebas.
3NH4NO3+CH2  7H2O+CO2+3N2
Negative Oxigen Balance:
2NH4NO3+CH25H2O+N2+CO
Positive OB
5NH4NO3+CH211H2) + CO2+4N2+2NO
Rumus ZOB:
Badak hanya terdpt unsure CHNO
ZOB = Oo—2Co—0,5Ho
Jk ada unsure tambahan (Na,Ca,Al)
ZOB=(Oo—0,5Nao—Cao— …)—2Co—0,5Ho

1.2.2.Reaksi Peledakan
Reaksi yg mengasilkan panas dan umumnya panas yg dihasilkan sangat tinggi, gas yg terbtk secara sangat cepat dan menghasilkan tek yg sangat tinggi.
-Deflagrasi : mrpkn reaksi pembakaran berkec tinggi disertai ekspansi gas scr sangat cepat dlm ruang terbatas shg menimbulkan tekanan yg sangat besar dan menimbulkan efek pengangkatan yg besarnya proporsional dgn proses pembakaran yg tjd.
-Detonasi : mrpkn proses propagasi gel kejut melalui kolom badak yg diikuti reaksi kimia yg menambah energi utk memacu propagasi gel kejut, diikuti ekspansi gas dlm waktu yg sangat singkat.

1.3.KLASIFIKASI BADAK
Keppres No 5/1988 juga SK Menhankam No SKEP/974?VI?1988 membagi badak mjd:
1.Badak Peledak industri
2.Badak Peledak Militer

Badak Industri Dibedakan sesuai dgn Kec gel kejutnya (Jimeno) :
1.Badak Cepat (Rapid n Detonating Explosives)
kec 2000-7000 m/det dan dibedakan mjd primert (energi tinggi dan sensitive, utk isian detonator dan primer cetak spt mercury fulminate, PETN, Pentolite) dan sekunder yg kurang sensitive dipakai utk isian lub ledak
2Badak Lambat (Slow n Deflagrating Exp)
Kec dibwh 2000 m/s


Badak menurut Manon:
1.Badak kuat (High explosives)
Kec detonasi : 1600-7500 m/s, sifat : detonasi (propagasi gel kejut) dan menghasilkan efek menghancurkan (shattering effect)
2.Badak Lemah (Low Exp)
Kec reaksi kurang dr 1600 m/s, Sifat : deflagrasi (reaksi kimia yg sangat cepat dan menimbulkan efek pengangkatan/ heaving effect)

Badak Industri berdasarkan komposisinya:
1. Black Powder [8C + 3S + 10KNO3  3K2CO3 + 2K2CO3 + CO2 + SN2]
2. Dinamite
-Straight Dinamite : dynamite dgn komp NG (20-57%) dan NaNO3 sbg pembawa oksigen (59-23%).
-Gelatine Dinamite : dinamit dgn komp blasting gelatine (NG dan nitrocellulose) di+ NaNO3/ KNO3.
-Amonium Gelatine Dinamite: dynamite dgn komp blasting gelatine di+ NH4NO3
3. Permissible Explosive
Badak kuat utk TBT khususnya TA BB dgn komp Amonium Gelatine dynamite di+ flame depressant (NaCl) utk memperoleh T rendah, Vol gas sedikit dan penyalaan sesingkat mungkin.
BG + NH4NO3 + NaCl
4. Blasting agent ANFO , ALANFO, Slurry/ watergel/ emulsions, heavy ANFO

1.4. SIFAT2 BADAK

1.Kekuatan
berkaitan dgn kandungan energi yg dimiliki oleh badak tsb dan mrpkn uk kemampuan badak tsb utk melakukan kerja (%)
2.Kec Detonasi
kec gel detonasi yg menerobos sepanjang kolom isian badak (m/s).
Faktor: jenis badak ( ukuran butir, bbt isi), D dodol/ D lubang tembak, Derajat pengurungan, penyalaan awal.
3. Kepekaan
Uk besarnya impuls yg diperlukan oleh badak utk mulai bereaksi dan menyebarkan reaksi peledakan ke seluruh isian.
Factor: komp kimia, uk butir, bbt isi, kand air, T.
-Kepekaan thd benturan (sensivity to shock/impact)
-kep thd gesekan ( friction)
-kep thd panas (heat)
-kep thd ledakan badak lain dr jarak ttu (gap sensivity)
4.Bbt Isi Bdk
Perbandingan antara berat dan vol badak (gr/cm3)
-SG :perbandingan antara density badak thd density air pd kon standar (0,6-1,7)
-Stick Count: jml dodol uk standar 1 ¼” x 8” yg terdpt dlm 1 dos seberat 50 pound (232-83)
-Loading density : berat badak per unit panjang dr isian.
5.Tekanan detonasi
Penyebaran tek gelombang ledakan dlm kolom isian badak ( Kilobar/kb). Kb : 5-150 kb
6.Ketahanan Thd Air
Kemampuan badak itu dlm menahan rembesan air dlm waktu ttu tanpa merusak, merubah atau mengurangi kepekaannya (jam)
Tingkatan water resistance:
-Sempurna(excellent) thn thd air >12 jam
-Sangat bagus (verry good)  8-12 jam
-Bagus(good) 4-8 jam
-Cukup(Fair)  <4jam
-Buruk(poor) tdk thn thd air
7. Sifat Gas Beracun
Badak meledak menghasilkan : smoke/fumes
Smoke tdk berbhy krn hanya terdiri dr uap/ asap warna putih.
Fumes berwarna kuning dan berbhy krn beracun dan mengandung karbonmonoksida CO dan oksida nitrogen NO8.

1.5. PERLENGKAPAN PELEDAKAN
material yg diperlukan utk membuat rangkaian peledakan shg isian badak dpt dinyalakan (hanya utk 1 kali penyalaan)
1.detonator
-det listrik/EBC : det seketika, det tunda
-det biasa digunakan dgn sb api
-kabel listrik
-insulator tape
2.Sb Api dgn perlenkapan: ignitor cord, igniter cord connector
3.Sb Ledak : Ms Connector/detonating relay/ delay connector.

1.6. PERALATAN PELEDAKAN
Alat2 yg diperlukan utk menguji dan menyalakan rangkaian peledakan shg dpt dipakai berulangkali.
1.Blasting Machine (sumber energi listrik DC) beserta Ohm-meter, rheostat
2.Cap Crimper
3.Kabel Utama (bus wire, leading wire) yaitu kabel yg menghubungkan BM ke rangkaian peledakan.

1.7. PEMILIHAN BADAK
1.harga badak dan perlengkapannya
2.Ketersediaan di pasaran dan kontinuitas pasokan
3.Karakteristik bat yg akan dibongkar
4.Vol bat yg akan dibongkar
5.Kondisi kerja
6.Mslh Lingk
7.Peraturan yg berlaku


2. TEORI PELEDAKAN
-Refleksi(reflected stress waves theory),
-ekspansi gas (gas expansion theory),
-runtuhan (flexural Theory),
-gelombang tegangan dan ekspansi gas (stress waves and gas expansion theory),
-Gel Tegangan, ekspansi gas dan retakan tegangan (Stress waves, gas expansion, and stress wave/flaw theory),
-retakan tegangan (Nuclei or stress wave/ flaw theory),
-torsi (torque theory),
-krater (Cratering Theory),
-mekanisme krater (Cratering Mechanicms).







3. RANCANGAN PELEDAKAN

3.1. MEKANISME PECAHAN BATUAN
1. Proses Pemecahan Tk I ( Dynamic Loading)
Saat badak meledak, P tinggi menghancurkan bat sekitar lub ledak. Gel kejut merambat dgn kec 3000-5000 m/s mengakibatkan teg tangensial yg menimbulkan rekahan menjari yg menjalar dr lub ledak. Rekahan menjari I tjd dlm 1-2 ms
2. Proses Pemecahan Tk II (Quasi-static loading)
Tek sehub dgn gel kejut yg meninggalkan lub ledak pd proses I adl +. Apabila mencapai bid beas akan dipantulkan, tek akan turun dgn cepat, kmd berubah mjd – dan timbul gel tarik. Gel tarik merambat kembali ke bat. Krn bat lebih kecil ketahanannya thd tarikan drpd tek mk akan tjd rekahan2 primer disebabkan krn teg tarik dr gel yg dipantulkan. Apabila teg regang cukup kuat akan menyebabkan slabbing/ spalling pd bid bebas. Proses I dan II fungsi dr energi gel kejut : menyiapkan bat dgn sejml rekahan2 kecil utk proses pemecahan tk akhir.
3. Proses Pemecahan Tk III (Release of Loading)
Dibwh tek yg tinggi dr gas2 hsl peledakan mk rekahan radial primer (TkII) akan diperlebar scr cepat oleh kombinasi efek dr teg tarik disebabkan kompresi radial dan pembajian. Apabila masa bat di depan lub ledak gagal dlm mempertahankan posisinya bergerak ke depan mk teg tekan tinggi yg berada dlm bat akan dilepas seperti spiral kawat yg ditekan kmd dilepaskan. Efek dr lepasnya bat menyebabkan teg tarik tinggi dlm masa bat yg akan melanjutkan pemecahan hsl yg telah tjd pd proses pemecahan Tk II. Rekahan hsl dlm pemecahan Tk II menyebabkan bid lemah utk memulai reaksi2 fragmentasi utama pd proses peledakan.

3.2. RANCANGAN PELEDAKAN
-Geometri peledakan
-pola pemboran dan peledakan
-kebutuhan badak dan perlengkapannya
-produksi peledakan
-penanganan pasca produksi

3.2.1. Faktor Rancangan Yg Tdk Dpt Dikontrol
-Geologi : tipe batuan, tipe mineral dr batuan, proses pelapukan batuan
Faktor Pelapukan:
Komp mineral, factor klimatologi, uk butir/min, porositas n permeabilitas bat, hubungan/kontak antar bat, sifat pelarutan bat
-Sifat n kekuatan batuan
-Diskontinuitas Batuan
-Kondisi cuaca
-PengaruhAir

3.2.2. Faktor rancangan yg Dpt Dikontrol
1. Geometri Pemboran
-Diameter lb ldk, kedalaman lb ldk, inklinasi lbg ldk, tinggi jenjang, pola pemboran
2.Geometri Peledakan
-Burden, spacing, Panjang isian, Subdriling, steaming, pola peledakan, delay timing, sikuen penyalaan
3. Badak n Perlengkapannya
-Jenis & kekuatan badak, detonator, sb ledak dll.

I.Geometri Pemboran
a. Diameter Lubang Ledak :
Penentuan diameter tergantung oleh:
-Vol massa bat yg akan dibongkar
-tinggi jenjang dan konfigurasi isian
-tk fragmentasi yg diinginkan
-mesin bor yg tersedia
-kapasitas alat muat yg akan menangani material hsl peledakan
Diameter Lub ledak yg kecil:
-hanya utk ta/kuari dgn vol prod kecil
-krn B n S rapat mk jml lub ldk >
-biaya pemboran dan pldkn tinggi
Keuntungan Diameter Lub ldk besar (5 inch/ >) :
-Diameter isian > shg kec det >tinggi
-Produktivitas pemboran >tinggi
-Sistem pengisisan scr mekanik
-biaya pemb n pldkn relatif rendah
-produktivitas alat muat dpt meningkat krn area kerja produktif
b. Kedalaman Lub Ldk
Disesuaikan dgn tinggi jenjang. Kedlmn Lub ldk hrs > drpd tinggi jenjang.
c. Inklinasi Lub Ldk
Dpt tegak/miring. Arah penjajaran lub bor pd jenjang hrs sejajar utk menjamin keserapan burden dan spacing dlm geometri peledakan.
Keuntungan Lub ldk tegak:
-utk tinggi jenjang yg sama pjg lub ldk lebih pendek jk dibandingkan dgn lub ldk miring
-Kemungkinan tjd lontaran bat lebih sedikit
-lebih mudah dlm pengerjaannya
Kerugian:
-Penghancuran sepanjang lub ldk tdk merata
-> menghasilkan bongkahan pd daerah stemming
-menimbulkan tonjolan2 pd lantai jenjang
-Menimbulkan retakan ke belakang jenjang dgn getaran tanah.
d.Pola Pemboran
-Pola pemboran sejajar (parallel):
pola dgn penempatan lub2 ldk dgn baris yg berurutan dan sejajar dgn burden
-Pola pemboran selang-seling (staggered)
pola pemboran selang seling lub2 ldk terletak pd brs yg berurutan tdk sejajar.

2.Geometri Peledakan

A.Geometri Peledakan C.J. KONYA
1.Burden :
jarak tegak lurus terpendek antara muatan badak dgn bidang bebas yg terdekat / ke arah mana pelemparan bat akan tjd.
B = 3,15 De ( Sge/SGr ) 0,33
B = [(2Sge/SGr + 1,5)]De
B = 0,67 De ( Stv/SGr) 0,33
B : burden (ft)
De : Diameter lub ledak (inch)
SGe : SG badak
Stv : relative bulk strength (ANFO=100)
Be = Kr x Kd x Ks x B
Kd : factor thd posisi lap bat
Kr : factor thd jml brs lub ldk
Ks : factor thd struktur geologi

2.Spacing, S
Jarak diantara lub ldk dlm 1 grs yg sejajar bid bebas.
S = (L+7B)/8
S : spacing (m), L : tinggi jenjang, B: burden

3.Stemming, T
Kolom material penutup lub ldk di atas kolom isian badak
T = 0,45 x De x (Stv/SGr) pangkat 0,33 (Ft)

4.Subdrilling, J
Mrpkn pjg lub ldk yg berada di bwh grs lantai jenjang yg berfungsi utk membuat lantai jenjang relatif rata setelah peledakan.
J = 0,3 B (m)

5. Waktu Tunda
Untuk mendapatkan perbedaan waktu pldkn antara 2 lub ldk shg diperoleh pldkn scr beruntun.
Tr = Tr x B
Tr : waktu tunda antara brs lub ldk (ms)
Tr : konstanta waktu tunda

6. Pemakaian badak
Utk menentukan jml badak yg digunakan dlm setiap lub ldk mk ditentukan loading density.
de = 0,34 x SGe x De kuadrat
de : loading density (lb/ft)
Menentukan banyaknya badak setiap lubang :
E = Pc x de x N
E : jml badak
Pc: tinggi kolom isian (m)
de : loading density (kg/m)
N : jml lub ldk

B. Geometri Peledakan R.L. ASH

BIAYA PEMBONGKARAN
Jml biaya pemboran dengan biaya peledakan.

Biaya Peledakan:
1. Biaya handak + primer
2. Biaya perlengkapan :
-Detonator, Sb Ledak, Sb Api, Nonel, M-S Delay
3. Depresi Alat : Exploder
4. Operator (juru ledak) N Tenaga Bantu

TUNNELING

SEWDISH METHOD
Nomenklatur

CUT HOLE – parallel hole cut


V CUT


Fungsi :
Cut Hole : diledakan utk membuat lub bebas
Cut Spreader hole : memperlebar bid bebas
Stopping hole : meledakan bag tengah dr penampang lub bukaan
Roof hole : meledakan bag atap
Wall hole : meledakan ddg kiri dan kanan
Floor Hole : meledakan lantai

Pola Pemboran Peledakan di Terowongan

5. PELEDAKAN TERKENDALI
Teknik peledakan yg dipakai/ pola pemboran dan peledakan diatur sedemikian rupa utk mengatur overbreak dan mengatur stabilitas formasi batuan yg tertinggal (dpt berupa ddg batuan).

Metode Peledakan Terkendali :
A. Line Drilling
Bertujuan membuat suatu bid lemah melalui mana batuan dpt dibongkar. Lb2 bor yg dibuat segaris membantu memantulkan gel lanjut, mengurangi efek penghancuran dr batuan di luar batas pembongkaran


B. Cushion Blasting
Cara pldkn yg menyerupai line drilling, diameternya 51-89 mm, perbedaannya : pd custhon blasting, lb2 yg rapat diisi sedikit badak dan terdistribusi dgn baik, setelah terisi disumbat dgn tanah, kmd dipadatkan, dan diledakan setelah lub produksi diledakan.
Keuntungan :
-Jml lub bor dibutuhkan sedikit
-Pd bat nitrogen penerapan CB lebih baik Hslnya (Bat yg diperoleh lebih baik)
Kerugian:
-mahal krn hrs memindahkan hsl pldkn
-Kelambatan produksi krn penggalian utk seluruh areal tdk dpt sekaligus


C. Smooth Blasting
Paling terkenal dan diterapkan pd penerowongan (pembuatan terowongan dgn cara peledakan) serta diledakan paling akhir.
Perbedaan SB dgn CB:
-pd SB lub2 stemming di bag atas tapi tdk seluruh bag lubang, shg ada bag lub yg berisi udara.
-SB isiannya berada di bwh


D. Presplitting

Pd lub yg besar diisi badak, diledakan presplit holenya terlebih dahulu shg terjadi rekahan

Apabila pd bag diatas diledakan akan tjd gel kejut. Gel kejut yg timbul akan dipantulkan shg tdk mengganggu bangunan disekitar

4 Responses to "Peledakan"

Anonim Says :
Kamis, 22 Oktober, 2009

nice job bro...

112080216

viva tambang

jelek jelek Says :
Sabtu, 24 Oktober, 2009

mas mau tanya, perbedaan kompresi adiabatic dan isothertmis apaa??

kirim ke email az yah,....
al_khaidar@yahoo.co.id

Anonim Says :
Rabu, 09 Desember, 2009

HAhaahahahahahahaa
Ngganteng men kowe mas....
Eh kelebihan mbe kekurangan dari Circuit peledakan ki opo?????(SERI, Paralel, seri-paralel, n paralel seri???????

By ClaRa.......( jo ngasi lali mbe tonggo kostmu)hahaahaha

Anonim Says :
Kamis, 29 April, 2010

mas mau tanya neh...
Negative Oxigen balance menghasilkan Fumes.. nah bagaimana standard suatu fumes dikatakan aman untuk surface blasting.(nilai TWA atau TLV), trus bagaimana dekomposisi serta rumus kimia untuk terurainya bahan tersebut di Udara.

Posting Komentar

Thank's for ur comment

Miner

Miner
Kuliah Lapangan